Welcome to my blog
go to my homepage
Go to homepage
Persita :

Kamis, 21 Juni 2012

Pendekar Cisadane Masih Di gadya



PendekarCisadane Online -Kekhawatiran kubu Persita Tangerang atas ketidakhadiran Leonardo Veron di sektor depan ternyata tak terbukti. ‘Pendekar Cisadane’ justru tampil digdaya dengan mempermak tamunya, PSIM Yogyakarta, 4-1 di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Senin (11/12).

Empat gol tuan rumah masing-masing diciptakan Christian Carrasco menit ke 21, 43 dan dua gol lagi diborong Agus Salim, menit ke 32 dan 46. Sedangkan gol semata wayang tim tamu dibuat striker gaek Seto Nurdianto menit ke 80.

Dengan hasil tersebut, Persita semakin kokoh di puncak klasemen Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012 dengan 41 poin. Nilai Persita masih memungkinkan untuk bertambah karena masih memiliki satu sisa pertandingan melawan Persebaya Surabaya.

Sedangkan PSIM tetap bertahan di posisi ketiga dengan nilai 33. Hasil itu jelas membuat posisi ‘Laskar Mataram’ di empat besar menjadi rawan tergusur. Untuk bisa lolos ke babak 8 besar, pasukan Hanafing diwajibkan meraih angka di markas Persih Tembilahan pada 17 Juni mendatang.

Nova Zaenal dkk bisa lolos dengan catatan, Persitara Jakarta Utara menderita kekalahan dari Persiku Kudus dan Persis Solo dalam dua laga tandangnya di akhir musim kompetisi.

Lantas, apa komentar Hanafing atas hasil minor tersebut? “Hari ini anak-anak bermain buruk sekali. Tidak ada semangat untuk menang. Dengan hilangnya semangat bertanding, otomatis teknik hilang. Penyebabnya, beragam. Pertama, tidak diberikannya hak-hak pemain sehingga pemain asing banyak yang berulah. Sulitnya keuangan memaksa manajemen meliburkan pemain latihan selama delapan hari karena aliran listrik mess pemain diputus PLN. Percuma latihan jika aliran listrik mess pemain mati,” terang Hanafing pada Arena Persita, usai pertandingan.

Pasca pertandingan melawan PSGL Gayo Lues, walikota Yogyakarta sudah membayar bonus enam pertandingan dan menjanjikan pembayaran gaji. Itu sebab pemain asing sudah mau main walau sekadarnya. Situasi kian buruk, sebut mantan penggawa Timnas itu, saat pertandingan di Cilegon, tak satupun ofisial PSIM yang hadir.

“Situasi seperti ini, hanya ofisial yang mampu meyakinkan pemain agar kepercayaan mereka tetap terjaga. Sebagai pelatih, tugas saya hanya mempersiapkan masalah teknis. Namun, hal itu bisa jadi sia-sia jika tak didukung manajemen. Sekarang situasinya sudah sangat beda ketika saya jadi pemain. Saat membela PSM Makassar, mengenaan kaus merahnya saja saya sudah bangga sekali. Sama halnya ketika membela Timas, dipanggil saja bangganya bukan main. Sekarang, bonus saja tidak dibayar sudah langsung mogok. Sekarang, saya kembalikan pada pengurus. Jika memang tak punya uang untuk lolos, lebih baik diberitahukan sekarang, sehingga tidak membuat pelatih stres,” ujar mantan pemain Niac Mitra ini.

Pada awal musim ini, PSIM mencatat hasil bagus karena belum banyak tuntutan pada manajemen. Namun, setelah tidak terkalahkan di putaran pertama, tunggakan akan bonus dan gaji pemain semakin besar. Dan, manajemen terkesan menghindar karena tak mampu memenuhinya. Usai pertandingan, PSIM langsung pulang ke Yogyakarta untuk melakukan konsolidasi. FAJAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Email

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PENDEKAR CISADANE ONLINE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger